Welcome Myspace Comments

TO



Senin, 12 Juli 2010

Mengenal Tuhan dalam rupa yang lain

By Nelson Saragih, on 06-01-2009 21:04

Markus 16:12 Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota.

Lukas 24:13-31 menceritakan pada suatu peristiwa dua orang murid Yesus berada dalam perjalanan dari Yerusalem menuju Emaus. Kedua murid itu saling bercerita tentang kekecewaan mereka. Mereka kecewa karena Guru yang mereka puji dan mereka harapkan menjadi Raja atas Israel dan yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi ternyata harus menghadapi hukuman mati. Segala harapan mereka lenyap, sepertinya semua pelayanan dan pekerjaan yang telah mereka kerjakan selama ini menjadi sia-sia. Ditengah pembicaraan mereka Yesus datang menghampiri, namun mereka tidak mengenal-Nya karena Yesus tampil dalam rupa yang lain.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tampil tidak selalu dengan rupa yang sama. Mungkin selama ini kita mengenal Tuhan dalam rupa yang penuh berbelas kasihan, dengan muzizat-muzizat dan dengan impartasi kuasa-Nya yang dahsyat, tapi Tuhan juga bisa tampil dalam rupa yang lain.

Matius 25:39-40 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Ayat diatas menjelaskan bahwa Tuhan tampil dalam rupa orang-orang yang ada di sekeliling kita. Saya tidak mengatakan bahwa ada orang yang di sekitar kita adalah samaran dari Tuhan! Bukan begitu!. Ayat diatas menjelaskan bahwa jika kita berbuat baik untuk orang-orang lemah yang ada disekeliling kita, sebenarnya kita melakukannya untuk Tuhan.

Tuhan juga bisa tampil dalam rupa permasalahan-permasalahan dan kesulitan-kesulitan hidup. Ada orang yang hidupnya sudah nyaman dan mapan, akibatnya ia lupa beribadah dan tidak ingat lagi akan Tuhan. Untuk menyelamatkan dia maka Tuhan harus turun dalam bentuk kesulitan-kesulitan sehingga orang tersebut kembali ingat dan berbalik kepada Tuhan.

Sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-hari, Tuhan sering tampil dalam rupa yang lain namun kita tidak menyadarinya. Kita butuh hati yang peka agar kita mengenal Dia. Itulah sebabnya mengapa Alkitab menulis dengan jelas “mengucap syukurlah dalam segala hal" (I Tessalonika 5:18). Mengapa demikian? Karena Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28).

Bagaimana agar kita memiliki hati yang peka dan dapat mengenal rupa-rupa Allah?

Lukas 24:30-31 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.

Ayat diatas menjelaskan mata mereka terbuka dan mereka mengenal Yesus pada saat Yesus memecah-mecah roti waktu makan malam. Ini bicara mengenai persekutuan dengan Tuhan. Kalau kita memiliki persekutuan pribadi yang erat, maka kita akan memiliki hati yang peka untuk mengenal dan mendengar suara Tuhan. Mau mengenal Tuhan lebih dalam? Milikilah persekutuan pribadi yang erat. Tuhan Yesus memberkati.

Doa :
Tuhan Yesus, kami tahu bahwa Engkau senantiasa ada bersama dengan kami, namun kami terkadang tidak menyadarinya. Tolong lah kami ya Tuhan, agar kami dapat menyediakan waktu kami untuk bersekutu dengan Engkau agar kami dapat mengenal-Mu lebih dalam lagi. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.